Manado-Pembangunan di Kota Manado, khususnya di Manado Utara akan maju pesat di tahun mendatang. Jika sebelumnya selalu dianaktirikan pada sektor pembangunan, maka hal itu tak akan terjadi lagi.
Pasalnya wilayah Manado Utara bakal disulap menjadi kawasan elite, oleh sejumlah investor bonafit yang ingin menginvestasikan dana besar untuk mereklamasi sejumlah titik di pantai Manado Utara. Jika terwujud jelas pembangunan di Manado Utara akan sejajar bahkan lebih maju dari Manado Tengah dan Selatan, yang selama ini jauh lebih berkembang. Dan hal ini membuat perekonomian dan kesejahteraan warganya bakal berdampak positif.
Tercatat ada enam perusahaan siap investasi di pesisir pantai Manado Utara, yakni PT Lumba-lumba Utara, PT Manado Sindulang Indah, PT Berkat Bersama Manado, PT Mutiara Teluk Manado, PT Karangria Perkasa, PT Manguni Jaya Perkasa.
Para pengembang itu pun sudah mempersentasikan konsep ‘kota baru’ itu di hadapan sejumlah pejabat eselon II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara, antara lain Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kepala Biro Perekonomian Frangky Manumpil, Kepala Dinas Lingkungam Hidup Marly Gumalag, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Hendrik Kadjili, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Ronald Sorongan serta sejumlah petinggi PT Membangun Sulut Hebat (MSH) di salah satu hotel ternama di Kota Manado, Jumat (02/03/2018).
Kepala Bappeda Sulut Ricky Toemandoek menyambut baik akan investasi di pesisir pantai Manado Utara.
“Pada prinsipnya pak gubernur dan pak wakil gubernur (OD-SK) sangat mendukung terhadap investasi yang akan dibangun di pesisir pantai Manado. Dengan adanya itu kami yakin pertumbuhan ekonomi sulut akan bertumbuh demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Biro Perekonomian Frangky Manumpil mengatakan pemprov merespon baik investasi rencana bisnis di pesisir pantai utara Manado.
“Investor akan membangun pusat bisnis perdagangan, dan untuk pengembangan pariwisata,” ungkap Manumpil.
Jika konsep tersebut terwujud, maka akan terjadi suatu evolusi kota. Namun, ia meminta kepada pengembang dalam reklamasi agar memperhatikan dampak lingkungan. “Kita membangun tanpa merusak lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, yang terpenting dalam membangun kota baru adalah dampak sosial, terlebih masyarakat nelayan sekitar lokasi investasi apakah bisa menerima proyek tersebut. Makanya, harus ada sosialisasi terlebih dahulu.
“Pengembang harus menyiapkan open space para nelayan untuk tampatan perahu,” tukasnya.
Para investor akan membangun kota baru di pesisir pantai Manado Utara sekitar 200 hektare. Nilai investasi di kawasan itu diperkirakan triliunan rupiah.(ifa)
Pasalnya wilayah Manado Utara bakal disulap menjadi kawasan elite, oleh sejumlah investor bonafit yang ingin menginvestasikan dana besar untuk mereklamasi sejumlah titik di pantai Manado Utara. Jika terwujud jelas pembangunan di Manado Utara akan sejajar bahkan lebih maju dari Manado Tengah dan Selatan, yang selama ini jauh lebih berkembang. Dan hal ini membuat perekonomian dan kesejahteraan warganya bakal berdampak positif.
Tercatat ada enam perusahaan siap investasi di pesisir pantai Manado Utara, yakni PT Lumba-lumba Utara, PT Manado Sindulang Indah, PT Berkat Bersama Manado, PT Mutiara Teluk Manado, PT Karangria Perkasa, PT Manguni Jaya Perkasa.
Para pengembang itu pun sudah mempersentasikan konsep ‘kota baru’ itu di hadapan sejumlah pejabat eselon II Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara, antara lain Kepala Bappeda Ricky Toemandoek, Kepala Biro Perekonomian Frangky Manumpil, Kepala Dinas Lingkungam Hidup Marly Gumalag, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Hendrik Kadjili, Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Ronald Sorongan serta sejumlah petinggi PT Membangun Sulut Hebat (MSH) di salah satu hotel ternama di Kota Manado, Jumat (02/03/2018).
Kepala Bappeda Sulut Ricky Toemandoek menyambut baik akan investasi di pesisir pantai Manado Utara.
“Pada prinsipnya pak gubernur dan pak wakil gubernur (OD-SK) sangat mendukung terhadap investasi yang akan dibangun di pesisir pantai Manado. Dengan adanya itu kami yakin pertumbuhan ekonomi sulut akan bertumbuh demi kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Biro Perekonomian Frangky Manumpil mengatakan pemprov merespon baik investasi rencana bisnis di pesisir pantai utara Manado.
“Investor akan membangun pusat bisnis perdagangan, dan untuk pengembangan pariwisata,” ungkap Manumpil.
Jika konsep tersebut terwujud, maka akan terjadi suatu evolusi kota. Namun, ia meminta kepada pengembang dalam reklamasi agar memperhatikan dampak lingkungan. “Kita membangun tanpa merusak lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, yang terpenting dalam membangun kota baru adalah dampak sosial, terlebih masyarakat nelayan sekitar lokasi investasi apakah bisa menerima proyek tersebut. Makanya, harus ada sosialisasi terlebih dahulu.
“Pengembang harus menyiapkan open space para nelayan untuk tampatan perahu,” tukasnya.
Para investor akan membangun kota baru di pesisir pantai Manado Utara sekitar 200 hektare. Nilai investasi di kawasan itu diperkirakan triliunan rupiah.(ifa)
COMMENTS