Manado-Usai membuka Sidang Majelis Sinode (SMS) GMIM ke 79, Wakil Presiden (Wapres) RI H Moh Jusuf Kalla didampingi istri tercinta Ibu Hj Mufida Jusuf Kalla meresmikan Gerai Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Sulut di Manado Town Square (Mantos), Manado, Senin (19/03/2018).
Acara dimulai dengan pengguntingan pita oleh Wapres Kalla yang didampingi Ketua PMI Sulut yang juga Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE. Selanjutnya Wapres Kalla berkeliling memantau aktifitas donor darah di gerai tersebut. Pun menyempatkan diri menyapa enam orang pendonor yang sedang diambil darahnya sambil bercakap-cakap dengan Pengurus PMI Sulut.
Wapres Kalla pun mengapresiasi upaya PMI Sulut dalam memenuhi kebutuhan darah di Sulawesi Utara. "Upaya ini sudah semestinya didukung oleh pemerintah dan semua elemen masyarakat. Ini terobosan yang baik, dengan adanya gerai ini masyarakat dipermudah untuk mendonorkan darahnya. Sambil jalan-jalan ke mall bisa donor darah. Dan ini sangat bagus jika dilakukan secara rutin," kata Wapres Kalla, yang juga Ketua PMI Pusat itu.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE yang turut mendampingi Wapres Kalla, mengatakan bahwa Pemprov Sulut sangat mendukung PMI Sulut dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan darah di Sulawesi Utara melalui dukungan dana APBD dan dukungan lainnya. "Gerai ini juga tak lepas dari dukungan kami yang meminta owner mantos untuk menyediakan lokasi gerai untuk PMI Sulut. Kegiatan donor darah sangat baik untuk kesehatan. Selain bisa membantu sesama manusia yang lagi sakit, donor darah juga menyehatkan," kata Gubernur Olly di sela-sela kegiatan peresmian gerai.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw yang juga Ketua PMI Sulut, menambahkan program pembangunan gerai merupakan upaya PMI Sulut untuk memenuhi target 2500 kantong darah per bulan. "Perhitungan total kebutuhan darah di Sulut 2 persen dari jumlah penduduk, jadi dengan penduduk sekitar 2,4 juta jiwa maka kebutuhan total per tahun 48.000 kantong, per bulan kita butuh sekitar 4000 kantong. Dari data yang ada, Sulawesi Utara memiliki 8 UTD, yang terdiri dari 6 UTD PMI dan 2 UTD rumah sakit, maka untuk UTD PMI Sulut, saya tetapkan target separuh lebih kontribusinya yaitu sekitar 2500 kantong per bulan, dan 1500 sisanya dipenuhi oleh 7 UTD lainnya. Kita upayakan tidak perlu ada lagi yang memberatkan keluarga pasien untuk mencari pendonor pengganti untuk memenuhi kebutuhan darah, itu sangat menyusahkan rakyat.
Dan Upaya pembangunan gerai ini dimaksudkan untuk memenuhi target-target tersebut,” jelas Kandouw kepada awak media di sela-sela kegiatan mendampingi kunjungan Wapres di Mantos.
Ketua Tim Giat Donor Darah PMI Sulut Annie Dondokambey SH,MH yang oleh Pengurus PMI Sulut dipercayakan sebagai penanggung jawab pembangunan Gerai Unit Donor Darah PMI Sulut ini, menyampaikan terima kasih kepada pihak Mantos yang telah menyediakan lokasi gerai. "Sebelumnya kami mengamati keluhan masyarakat di koran-koran dan media sosial banyak sekali yang mengeluh tentang kebutuhan darah. Saya dan tim turun langsung ke beberapa rumah sakit untuk mengecek hal tersebut, dan ternyata memang benar banyak sekali orang yang butuh sementara darah tidak tersedia. Saya dan teman-teman bekerja keras bikin kegiatan donor di mana-mana, di kampus, gereja, mesjid dan di sekolah-sekolah serta di instansi-instansi pemerintah dan TNI Polri. Sudah banyak yang sangat membantu kami, tetapi tetap masih kurang juga. Maka saya dan teman-teman menghubungi owner Mantos bapak Hengky Wijaya untuk meminta lokasi gerai, dan puji Tuhan di respon dengan baik, beberapa bulan kami bangun dan hari ini diresmikan oleh Pak Wapres. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu" urai Ibu Annie sedikit terharu ketika menjelaskan sejarah berdirinya gerai kepada wartawan di akhir acara peresmian gerai unit donor darah PMI Sulut di Mantos.
Wakil Ketua Bidang Donor Darah dan Pelayanan Kesehatan PMI Sulut dr. Enriko H. Rawung, MARS menjelaskan bahwa masih ada kesenjangan atau gap antara kebutuhan dan produksi darah UTD PMI Sulut. "Pak Ketua Steven Kandouw telah memasang target 2500 perbulan, selama ini produksi kita baru bisa sampai 1800, jadi masih ada selisih sekitar 700 kantong per bulan. Maka gerai ini harus kita optimalkan fungsinya sehingga setiap hari bisa mendapatkan 20-25 kantong per hari" kata Rawung yang sehari-harinya adalah Direktur RSUD Noongan yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan sebagai satu-satunya RS di Indonesia yang berani memasang konsep sebagai Hospital Tourism.(ifa)
Acara dimulai dengan pengguntingan pita oleh Wapres Kalla yang didampingi Ketua PMI Sulut yang juga Wagub Sulut Drs Steven OE Kandouw bersama Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE. Selanjutnya Wapres Kalla berkeliling memantau aktifitas donor darah di gerai tersebut. Pun menyempatkan diri menyapa enam orang pendonor yang sedang diambil darahnya sambil bercakap-cakap dengan Pengurus PMI Sulut.
Wapres Kalla pun mengapresiasi upaya PMI Sulut dalam memenuhi kebutuhan darah di Sulawesi Utara. "Upaya ini sudah semestinya didukung oleh pemerintah dan semua elemen masyarakat. Ini terobosan yang baik, dengan adanya gerai ini masyarakat dipermudah untuk mendonorkan darahnya. Sambil jalan-jalan ke mall bisa donor darah. Dan ini sangat bagus jika dilakukan secara rutin," kata Wapres Kalla, yang juga Ketua PMI Pusat itu.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE yang turut mendampingi Wapres Kalla, mengatakan bahwa Pemprov Sulut sangat mendukung PMI Sulut dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan darah di Sulawesi Utara melalui dukungan dana APBD dan dukungan lainnya. "Gerai ini juga tak lepas dari dukungan kami yang meminta owner mantos untuk menyediakan lokasi gerai untuk PMI Sulut. Kegiatan donor darah sangat baik untuk kesehatan. Selain bisa membantu sesama manusia yang lagi sakit, donor darah juga menyehatkan," kata Gubernur Olly di sela-sela kegiatan peresmian gerai.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. Steven O.E. Kandouw yang juga Ketua PMI Sulut, menambahkan program pembangunan gerai merupakan upaya PMI Sulut untuk memenuhi target 2500 kantong darah per bulan. "Perhitungan total kebutuhan darah di Sulut 2 persen dari jumlah penduduk, jadi dengan penduduk sekitar 2,4 juta jiwa maka kebutuhan total per tahun 48.000 kantong, per bulan kita butuh sekitar 4000 kantong. Dari data yang ada, Sulawesi Utara memiliki 8 UTD, yang terdiri dari 6 UTD PMI dan 2 UTD rumah sakit, maka untuk UTD PMI Sulut, saya tetapkan target separuh lebih kontribusinya yaitu sekitar 2500 kantong per bulan, dan 1500 sisanya dipenuhi oleh 7 UTD lainnya. Kita upayakan tidak perlu ada lagi yang memberatkan keluarga pasien untuk mencari pendonor pengganti untuk memenuhi kebutuhan darah, itu sangat menyusahkan rakyat.
Dan Upaya pembangunan gerai ini dimaksudkan untuk memenuhi target-target tersebut,” jelas Kandouw kepada awak media di sela-sela kegiatan mendampingi kunjungan Wapres di Mantos.
Ketua Tim Giat Donor Darah PMI Sulut Annie Dondokambey SH,MH yang oleh Pengurus PMI Sulut dipercayakan sebagai penanggung jawab pembangunan Gerai Unit Donor Darah PMI Sulut ini, menyampaikan terima kasih kepada pihak Mantos yang telah menyediakan lokasi gerai. "Sebelumnya kami mengamati keluhan masyarakat di koran-koran dan media sosial banyak sekali yang mengeluh tentang kebutuhan darah. Saya dan tim turun langsung ke beberapa rumah sakit untuk mengecek hal tersebut, dan ternyata memang benar banyak sekali orang yang butuh sementara darah tidak tersedia. Saya dan teman-teman bekerja keras bikin kegiatan donor di mana-mana, di kampus, gereja, mesjid dan di sekolah-sekolah serta di instansi-instansi pemerintah dan TNI Polri. Sudah banyak yang sangat membantu kami, tetapi tetap masih kurang juga. Maka saya dan teman-teman menghubungi owner Mantos bapak Hengky Wijaya untuk meminta lokasi gerai, dan puji Tuhan di respon dengan baik, beberapa bulan kami bangun dan hari ini diresmikan oleh Pak Wapres. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu" urai Ibu Annie sedikit terharu ketika menjelaskan sejarah berdirinya gerai kepada wartawan di akhir acara peresmian gerai unit donor darah PMI Sulut di Mantos.
Wakil Ketua Bidang Donor Darah dan Pelayanan Kesehatan PMI Sulut dr. Enriko H. Rawung, MARS menjelaskan bahwa masih ada kesenjangan atau gap antara kebutuhan dan produksi darah UTD PMI Sulut. "Pak Ketua Steven Kandouw telah memasang target 2500 perbulan, selama ini produksi kita baru bisa sampai 1800, jadi masih ada selisih sekitar 700 kantong per bulan. Maka gerai ini harus kita optimalkan fungsinya sehingga setiap hari bisa mendapatkan 20-25 kantong per hari" kata Rawung yang sehari-harinya adalah Direktur RSUD Noongan yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan sebagai satu-satunya RS di Indonesia yang berani memasang konsep sebagai Hospital Tourism.(ifa)
COMMENTS