Tateli-Tahapan Pilkada Minahasa yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa, yakni Debat Publik I berlangsung dengan lancar dan sukses pada Jumat (23/03/2018) di salah satu hotel berbintang di Tateli Minahasa.
Dua pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Ivan Sarundajang-Careig N Runtu (IvanSa-CNR) dan Paslon nomor urut 2, Roy Roring-Robby Dondokambey (RR-RD) berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik untuk menjawab pertanyaan dari tiga penalis.
Di awal debat, kedua paslon ini diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misi jika menjadi bupati dan wakil bupati Minahasa periode 2018-2023.
Debat yang dilakukan selama tujuh segmen itu, baik RR maupun RD cenderung hanya bertahan tak mau memojokan lawan.
"Saya tidak mau menunjukan offensive karena offensive kan berusaha mencari-cari kesalahan lawan. Saya tak perlu demikian, saya normatif saja," ujar RR saat diwawancarai usai debat. "Saya tak menyerang, tapi biarlah publik yang menilai," jelasnya lagi.
Birokrat handal Pemprov Sulut ini yakin melakukan debat dengan sifat bertahan akan lebih banyak mendapat simpati warga Minahasa.
Jebolan Lemhanas RI itu pun merasa puas pada debat tersebut.
"Kalau menurut saya puas, tapi memang belum bisa mengeksplore terlalu dalam termasuk angka kemiskinan, pola penanganan kemiskinan, pengangguran dan lain-lain," imbuh mantan pejabat yang memegang eselon II Pemprov Sulut selama 14 tahun ini.
Penampilan yang defensif juga akan dilakukan RR-RD pada debat kedua dan ketiga. "Stylenya saya kira tetap sama," katanya.
Adapun dalam tema kesejahteraan, paslon yang diusung PDI-P, Demokrat, Gerindra dan Hanura serta didukung PKB ini menekankan empat hal kecerdasan. "Kita mau menyiapkan masy Minahasa itu dari semua segi, yaitu dari kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan terutama kecerdasan spiritual," pungkas RR.(ifa)
Dua pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Ivan Sarundajang-Careig N Runtu (IvanSa-CNR) dan Paslon nomor urut 2, Roy Roring-Robby Dondokambey (RR-RD) berupaya mengeluarkan kemampuan terbaik untuk menjawab pertanyaan dari tiga penalis.
Di awal debat, kedua paslon ini diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misi jika menjadi bupati dan wakil bupati Minahasa periode 2018-2023.
Debat yang dilakukan selama tujuh segmen itu, baik RR maupun RD cenderung hanya bertahan tak mau memojokan lawan.
"Saya tidak mau menunjukan offensive karena offensive kan berusaha mencari-cari kesalahan lawan. Saya tak perlu demikian, saya normatif saja," ujar RR saat diwawancarai usai debat. "Saya tak menyerang, tapi biarlah publik yang menilai," jelasnya lagi.
Birokrat handal Pemprov Sulut ini yakin melakukan debat dengan sifat bertahan akan lebih banyak mendapat simpati warga Minahasa.
Jebolan Lemhanas RI itu pun merasa puas pada debat tersebut.
"Kalau menurut saya puas, tapi memang belum bisa mengeksplore terlalu dalam termasuk angka kemiskinan, pola penanganan kemiskinan, pengangguran dan lain-lain," imbuh mantan pejabat yang memegang eselon II Pemprov Sulut selama 14 tahun ini.
Penampilan yang defensif juga akan dilakukan RR-RD pada debat kedua dan ketiga. "Stylenya saya kira tetap sama," katanya.
Adapun dalam tema kesejahteraan, paslon yang diusung PDI-P, Demokrat, Gerindra dan Hanura serta didukung PKB ini menekankan empat hal kecerdasan. "Kita mau menyiapkan masy Minahasa itu dari semua segi, yaitu dari kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial dan terutama kecerdasan spiritual," pungkas RR.(ifa)
COMMENTS