Tondano-Kabupaten Minahasa dipercaya menjadi tuan
rumah Festival Ikan Nusantara 2018 yang digelar dalam rangka Hari Ikan Nasional
(Harkanas), yang dipusatkan di Benteng Moraya Tondano, pada 19 – 21 November
2018.
Kegiatan yang dibuka Gubernur Sulut, diwakili Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut Ir Ronald Sorongan MSi, didampingi Ketua TP PKK Minahasa Ny Dra Fenny Ch Roring
Lumanauw SIP yang juga bertindak selaku Ketua Panpel kegiatan ini, juga hadir Wakil
Ketua TP PKK Ny Martina Dondokambey, Sekda Minahasa Jefry R Korengkeng SH M.Si
dan jajaran Pemkab.
Ketua TP PKK Minahasa Fenny Ch. Roring-Lumanauw, SIP,
yang ketua panitia Harkanas Sulut 2018, dalam laporannya memanjatkan puji
syukur kehadirat Tuhan yang maha esa oleh karena kasih sayang serta anugrah-Nya
kita semua boleh diperkenankan olehTtuhan hadir dan berkumpul dalam rangka
mengikuti Harkanas dan Festival Ikan Nusantara tahun 2018.
Maksud dan tujuan kegiatan ini menurut Lumanauw yaitu
mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama anak anak gemar makan ikan,
mengingat ikan memiliki komposisi nutrisi yang sangat baik, kemudian
memperkenalkan, mendorong dan memajukan kuliner Indonesia, serta menjadi ajang
kerjasama dengan pengusaha, pebisnis dan rekan rekan suplier, industri dan
pabrik lainnya. “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya dan
saya yakin dengan dukungan kita semua kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses,
” ujar istri tercinta Bupati Royke Roring itu.
Sementara itu sambutan Gubernur Sulut yang dibacakan Ronald
Sorongan, mengapresiasi kepada segenap pihak yang telah bekerja keras sehingga
agenda strategis ini dapat terselenggara. Disertai harapan momentum peringatan
ini mampu memahjukan pembangunan bangsa dan daerah di sektor perikanan. “Jika
setiap rumah tangga mampu membudayakan konsumsi ikan akan terjadi berbagai multiplier
effect, tidak saja derajat kesehatan masyarakat akan semakin meningkat karena
sumber protein dan gizi yang sangat tinggi dari ikan yang dikonsumsi,” ujar
Sorongan.
Di sinilah letak substansi dan tujuan mendasar dari
peringatan Ikan Nasional, diyakini untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi ikan
serta memgingatkan masyarakat luas bahwa kita memiliki potensi perikanan yang
sangat besar, yang menunggu tangan tangan terampil untuk mengelolahnya sebagai
sumber daya peningkatan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Jika indonesia
memiliki luas sebesar 5,8 juta kilometer persegi, maka sulut memiliki 49,4 ribu
kilometer persegi. Indonesia memiliki potensi perikanan tangkap sebesar 12,5
juta ton per tahun sedangkan Sulut memiliki potensi 1,1 juta ton per tahun. Terdapat
14 industri ikan kaleng di Indonesia, dan 7 diantaranya berada di Sulut.
Industri ikan kayu di Indonesia sebanyak 9 dan 8
diantaranya berada di Sulut. Jika kita proyeksikan potensi sektor perikanan
berdasarkan asumsi produksi 50% saja, maka produksi perikanan tangkap nasional
dapat mencapai 6,25 juta ton per tahun dengan nilai 12,5 miliar US$, dan sulut
dapat mencapai 550 ribu ton per tahun dengan nilai 1,1 miliar US$ atau sekitar
16,1 triliun rupiah. Potensi sumber daya alam yang luar biasa ini seharusnya
dapat menjadikan Indonesia negara industri kelautan dan perikanan dunia.
Dalam konteks itulah lewat momentum peringatan hari
ikan nasional tahun 2018 ini, saya mengajak semua komponen masyrakat untuk
bersama sama membudayakan konsumsi ikan serta mari kita lestarikan sumber daya
perikanan yang kita miliki, baik di darat maupun di laut. “Mari kita berkarya
dan bekerja mengolah sekaligus memanfaatkan sumber daya perikanan yang kita
miliki untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa, ” tuturnya.(mrk)
COMMENTS