Manado-Perwakilan organisasi masyarakat (Ormas) Adat yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) melakukan studi banding tentang Kamtibmas dalam menunjang pariwisata di Bali akhir pekan kemarin. Tak pelak program yang disupport Pemprov Sulut melalui Badan Kesbangpol Sulut itu pun mendapat apresiasi yang tinggi dari Ormas Adat.
Sebanyak 25 perwakilan Ormas Adat yang ikut langsung memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih pada Pemprov Sulut, dalam hal ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey atas pelaksanaan program Studi Banding ini.
Perwakilan Ormas Adat asal Sulut saat melakukan studi banding tetang Kamtibmas pariwisata di Bali, akhir pekan lalu.
"Saya mewakili teman-teman yang melakukan studi banding memberikan apresiasi dan ucapkan terima kasih pada pak Gubernur Olly Dondokambey atas program studi banding ormas adat di Sulut ke pulau Bali, yang sangat bermanfaat dan begitu baik pada kami perwakilan Ormas adat yang ikut," ungkap Panglima Komando Bela Negara BMI, Nouke Paat, mewakili ormas adat, pasca kembali dari studi banding di Bali, Minggu (24/03/2019).
Ada pun pada Studi Banding Ormas tersebut, pada hari pertama Rabu (20/03/2019), rombongan Ormas Adat Sulut yang terus didampingi Kepala Badan Kesbangpol Sulut Drs Meki Onibala, melakukan pertemuan di ruang rapat kantor Gubernur Bali, yang langsung mendapatkan pencerahan dan pengetahuan dari Kaban Kesbang Pol Bali I Gusti Agung SH.
"Pada kesempatan itu, disampaikan hal khusus kepada kami bahwa kunci pertama dalam meningkatan kota maju, yaitu stabilitas harus di jaga. Dan sebagai Ormas Adat kami tetap berkomitmen jaga daerah, jangan ada yang menggangu stabilitas daerah," tegas Nouke.
"Kalau daerah aman yang pasti tingkat kemajuan kota akan melejit. Dan kenapa Bali aman dan terkenal, sebab sudah memakai aturan adat, sehingga semua masyarakat di Bali sangat memahami," jelasnya lagi.
"Ada beberbagai Ormas Adat memberi untuk membantu pemerintah, menjaga keamanan. Contoh kalau ada yang pakai kaos dengan kain itu namanya Pecalang, di mana-mana selalu ada di Bali, dan merekalah dari Ormas Adat yang punya peran penting untuk jaga stabilitas," terangnya.
"Jadi fungsi Ormas Adat di Bali diberikan pelatihan Bahasa Inggris dan pengetahuan, yang Utama adalah jesopanan dan senyum terhadap tamu.sehingga tamu senang melihat keramah tamahan kita," jelas Nouke, menirukan apa yang diungkapkan Kaban Kesbangpol Bali I Gusti Agung.
Sedangkan lanjut Panglima Waraney Rudi Tendean juga merasa puas dengan adanya Studi Banding ini.
"Sebab banyak yang kami lihat dan mendengar situasi daerah Bali, terlebih soal parawisata begitu rapi dan tertata. Dan kunci utama soal keamanan. Dan kalau daerah aman pasti kotanya maju," ungkap Tendean.
Sementara itu Deputi Infokom DPT Brigade Manguni Indonesia (BMI) Tonaas Decky Maskikit mengungkap bahwa hasil studi banding Ormas Adat di Bali akan dirapatkan dengan berbagai kelompok budaya dan Ormas Ormas Adat di Sulawesi Utara.
"Kami akan duduk bersama untuk mengusulkan ke DPRD Sulut agar setiap gedung hotel, atau restoran harus ada ornamen budaya Sulut. Agar Budaya Sulut bisa dilihat dalam ornamen-ornamen tersebut," terang sosok yang juga pengurus FKPPI Kota Manado itu.
"Contohnya seperti di Bali, berbagai restoran dan hotel perkantoran, harus ada ornamen budaya Bali. nampak kental budaya kedaerahannya," tutup Maskikit.
Kaban Kesbangpol yang juga selaku Pimpinan Rombongan kegiatan ini Meky Onibala mengaku senang kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
"Ini semua berkat dukungan dan dorongan pak Gubernur Olly Dondokambey bersama pak Wagub Steven Kandouw," pungkas Onibala.(ifa)
Sebanyak 25 perwakilan Ormas Adat yang ikut langsung memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih pada Pemprov Sulut, dalam hal ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey atas pelaksanaan program Studi Banding ini.
Perwakilan Ormas Adat asal Sulut saat melakukan studi banding tetang Kamtibmas pariwisata di Bali, akhir pekan lalu.
"Saya mewakili teman-teman yang melakukan studi banding memberikan apresiasi dan ucapkan terima kasih pada pak Gubernur Olly Dondokambey atas program studi banding ormas adat di Sulut ke pulau Bali, yang sangat bermanfaat dan begitu baik pada kami perwakilan Ormas adat yang ikut," ungkap Panglima Komando Bela Negara BMI, Nouke Paat, mewakili ormas adat, pasca kembali dari studi banding di Bali, Minggu (24/03/2019).
Ada pun pada Studi Banding Ormas tersebut, pada hari pertama Rabu (20/03/2019), rombongan Ormas Adat Sulut yang terus didampingi Kepala Badan Kesbangpol Sulut Drs Meki Onibala, melakukan pertemuan di ruang rapat kantor Gubernur Bali, yang langsung mendapatkan pencerahan dan pengetahuan dari Kaban Kesbang Pol Bali I Gusti Agung SH.
"Pada kesempatan itu, disampaikan hal khusus kepada kami bahwa kunci pertama dalam meningkatan kota maju, yaitu stabilitas harus di jaga. Dan sebagai Ormas Adat kami tetap berkomitmen jaga daerah, jangan ada yang menggangu stabilitas daerah," tegas Nouke.
"Kalau daerah aman yang pasti tingkat kemajuan kota akan melejit. Dan kenapa Bali aman dan terkenal, sebab sudah memakai aturan adat, sehingga semua masyarakat di Bali sangat memahami," jelasnya lagi.
"Ada beberbagai Ormas Adat memberi untuk membantu pemerintah, menjaga keamanan. Contoh kalau ada yang pakai kaos dengan kain itu namanya Pecalang, di mana-mana selalu ada di Bali, dan merekalah dari Ormas Adat yang punya peran penting untuk jaga stabilitas," terangnya.
"Jadi fungsi Ormas Adat di Bali diberikan pelatihan Bahasa Inggris dan pengetahuan, yang Utama adalah jesopanan dan senyum terhadap tamu.sehingga tamu senang melihat keramah tamahan kita," jelas Nouke, menirukan apa yang diungkapkan Kaban Kesbangpol Bali I Gusti Agung.
Sedangkan lanjut Panglima Waraney Rudi Tendean juga merasa puas dengan adanya Studi Banding ini.
"Sebab banyak yang kami lihat dan mendengar situasi daerah Bali, terlebih soal parawisata begitu rapi dan tertata. Dan kunci utama soal keamanan. Dan kalau daerah aman pasti kotanya maju," ungkap Tendean.
Sementara itu Deputi Infokom DPT Brigade Manguni Indonesia (BMI) Tonaas Decky Maskikit mengungkap bahwa hasil studi banding Ormas Adat di Bali akan dirapatkan dengan berbagai kelompok budaya dan Ormas Ormas Adat di Sulawesi Utara.
"Kami akan duduk bersama untuk mengusulkan ke DPRD Sulut agar setiap gedung hotel, atau restoran harus ada ornamen budaya Sulut. Agar Budaya Sulut bisa dilihat dalam ornamen-ornamen tersebut," terang sosok yang juga pengurus FKPPI Kota Manado itu.
"Contohnya seperti di Bali, berbagai restoran dan hotel perkantoran, harus ada ornamen budaya Bali. nampak kental budaya kedaerahannya," tutup Maskikit.
Kaban Kesbangpol yang juga selaku Pimpinan Rombongan kegiatan ini Meky Onibala mengaku senang kegiatan ini berjalan lancar dan sukses.
"Ini semua berkat dukungan dan dorongan pak Gubernur Olly Dondokambey bersama pak Wagub Steven Kandouw," pungkas Onibala.(ifa)
COMMENTS