Manado-Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw menghadiri Rakernas dan Jambore Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara Seluruh Indonesia (K2SI) di Malang Jawa Timur, Rabu (17/10).
Menurut Wagub Kandouw membangun bersama untuk daerah Provinsi Sulut tercinta, tidak hanya bagi putra-putri yang sekarang tinggal di Sulut namun, juga bagi yang berdomisili atau bekerja di luar Provinsi Sulut.
Dia juga mengajak memberikan solusi mudah bagi warga kawanua (Sulut) yang berada diluar daerah Sulut dalam ikut berparsitipasi membangun daerah salah satunya dengan cara mengunjungi lokasi wisata di Sulut bersama keluarga pada setiap tahunnya pulang kampung.
“Itu saja sudah membantu program pemerintah pak Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang menggenjot pariwisata di Sulut,” terangnya yang didampingi Wakil Ketua TP PKK Sulut, Kartika Devi Kandouw Tanos pun menambahkan dalam kunjungannya ke Malang itu juga telah menyempatkan diri nyekar (ziarah) di makam keluarga bersama ibu mertua wagub (berasal dari Malang).
Adapun dirinya yang didaulat sebagai pembina K2SI itu pun telah menyampaikan dihadapan para pengurus dan anggota K2SI bahwa dirinya (wagub) diutus gubernur dalam tugas kerja di Malang, yang sekaligus berziarah ke makam keluarga.
"Capaian-capaian positif di Sulut dibawah kepemimpinan pak gubernur bersama saya di antaranya, terjadinya pertumbuhan ekonomi 6 persen, tingkat kemiskinan paling rendah di wilayah Indonesia Timur. Sudah tiga tahun berturut-turut provinsi kita menyandang predikat paling harmoni, dan dua tahun berturut-turut sebagai provinsi paling berbahagia dengan parameter yang ada,” sebutnya.
Disisi lain, Kandouw juga mengungkapkan terkait turunnya nilai jual komoditas andalan Sulut seperti Cengkeh, Kopra dan Pala. Oleh gubernur telah menugaskan dirinya berangkat langsung ke Amsterdam Belanda guna melakukan perbandingan (cek langsung) yang mendapati hal tersebut menjadi gejala internasional.
"Jadi mau tidak mau kita harus melakukan diversifikasi. Namun, meski komoditas perkebunan mengalami kemerosotan dalam hal harga jual, disisi lain PE terdongkrak oleh keberhasilan di sektor pariwisata," sebutnya yang mengungkapkan juga bahwa pertumbuhan kinerja pariwisata di Sulut kini mencapai 500 persen yang oleh karena itu Sulut telah dinobatkan sebagai The Rising Star oleh Menteri Pariwisata RI.
"Hal ini dibuktikan dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 150 ribu dalam empat tahun terakhir ini. Tentunya angka tersebut jauh berbeda dibandingkan sengan sebelumnya yang hanya mencatat angka 14.000 dalam setahun," ujarnya.
“Bisnis properti di Sulut tumbuh positif. Hotel dibangun sekarang, besoknya langsung penuh,” sambungnya yang langsung disambut tepuk tangan para pengurus dan anggota K2SI.
Adapun wagub mengajak seluruh warga Kawanua di luar daerah bahkan di Sulut sendiri untuk selalu menjaga situasi agar selalu kondusif. Dimana jumlah 260 Juta penduduk Indonesia, untuk provinsi Sulut tidak sampai 2 persennya.
"Jadi jangan sampai kita yang hanya dengan jumlah sedikit ini lantas tidak bersatu, baku-baku marah (saling marah satu sama lain), iri hati, dengki dan lainnya,” pesan mantan Ketua DPRD Sulut itu.
Adapun diakhir sambutan, Kandouw yang juga merupakan Majelis Pertimbangan Sinode GMIM ini menyatakan bahwa Gubernur Olly Dondokambey dan dirinya meyakini satu variabel yang bisa menunjang pembangunan pariwisata adalah Diaspora.
“Mari, Diaspora bangun Sulut dengan visi misi K2SI sebagai 'Show Window Sulut' di perantauan dan menerima segala berkat dari Tuhan sekaligus menjadi berkat bagi sesama,” pungkas putra terbaik Minahasa yang diketahui sangat berdedikasi dengan loyalitas tinggi dalam kepemimpinannya mendampingi Gubernur Olly Dondokambey.
Turut hadir Ketua Olly Dondokambey Center (ODC) Sulut, Ferry Wowor, Ketua K2SI Febe Poppy Frida Enoch dan seluruh pengurus serta anggota K2SI.(hpc/ifa)
COMMENTS