Ratahan-Pada tatanan normal baru, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menerbitkan Peraturan Gubernur nomor 44 tahun 2020 tentang New Normal yang ditindak lanjuti oleh Sinode GMIM dan organisasi Gereja serta agama lainnya itu. Dengan adanya peraturan ini, kerinduan masyarakat untuk beribadah di rumah ibadah terpenuhi.
Hal ini pun direspon positif jemaat terlebih khusus Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap.
Mensyukuri hal ini pun, Sumendap yang merupakan Bupati Mitra bersama keluarga dan jemaat lainnya mengikuti ibadah di era New Normal perdana di rumah rumah Gereja Jemaat GMIM Mapakamang Tosuraya Selatan Minggu (12/07/20).
Sebelum memasuki gedung gereja. Jemaat melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dengan mencuci tangan dan menjaga jarak dan tetap menggunakan masker.
Dia pun mengungkapkan, pemerintah dan badan pekerja majelis jemaat serta pelayan khusus telah siap untuk mempersilahkan jemaat beribadah.
“Dengan dibukanya rumah ibadah ini saya rasa pemerintah dan BPMJ telah siap. Saya mewakili jemaat disini, bersyukur sekaligus mengucapkan terimakasih kasih pada Bapak Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt. DR. Hein Arina telah membuka kembali tempat peribadatan,” kata Sumendap.
Ketua DPC PDI Perjuangan Mitra ini menyebutkan, mendoakan agar Indonesia terbebas dari penyakit Covid-19 pada momentum ibadah perdana, tentunya akan semakin bermakna sebagai harapan kita untuk boleh beribadah di Rumah Tuhan.
“Sebagai umat percaya, kita yakin semua ujian ini akan segera berakhir, sebagaimana juga kita imani akan janji keselamatan Yesus Kristus untuk kita umat manusia,“ tutup Sumendap.
Lebih lanjut sumendap menjelaskan Kita sekarang di tuntut mengenal hati orang, gerak gerik orang, cara jalan orang,cara bicara orang karena dengan cara itu torang baku kenal.
“Saya sebenarnya tidak setuju dengan new normal, dulu guru sekolah Minggu kasehajar dua cuci tangan dengan kunci tanggan. Jadi jauh dari tidak normal ke new normal, gereja so kaseh belajar itu,” Jelas Sumendap.
Sumendal juga menyentil tentang agama yang sudah mulai cuci tangan cuci kaki. Saya tidak tahu ini apa pelajaran Tuhan Bagi Kita Sekalian, ketika berjabat tanggan sudah boleh lagi.
"Dan keakrapan Deng baku dekat mar ini so baku kau. Hidup penuh dengan kemunafikan, ini persoalan. Tapi ini tuntutan, protokol boleh melakukan apa silakan. Kita harus mulai dgn kehidupan yang biasa-biasa maksudnya, belajar dari sekolah Minggu karena semua sudah kasih belajar dari sekolah Minggu,” sentil Sumendap.
Karena itu saya titip kepada guru sekolah Minggu,anak-anak mulai kasih belajar dari sekarang. Kesehatan yang paling utama, ajari mereka mulai dari sekarang bahwa kehormatan adalah yg paling haki.
“Ajarilah mereka tentang ilmu pengetahuan adalah masa depan, itu yang paling penting,”tutup Sumendap.
Sementara itu sekretaris Jemaat Mapakamang Tosuraya Selatan Pnt Semuel Montolalu,SH menyampaikan terima kasih kepada pemerintah kabupaten Minahasa Tenggara dalam hal Bupati James Sumendap yang boleh beribadah bersama dengan jemaat Mapakamang Tosuraya Selatan.(mrk)
COMMENTS