Manado- Cuaca Ekstrim pada hari Jumat 27/2-2023 mengakibatkan bencana banjir bandang di hampir semua wilayah yang ada di Kota Manado.
Sejumlah warga pun terdampak akibat peristiwa di awal tahun ini. Menyikapi itu Yongkie Limen, Politisi Partai Golkar di DPRD Sulawesi Utara langsung berempati dengan menyambangi dan memberikan bantuan bagi para korban yang terdampak disejumlah titik di Perkamil, Paal 4 , Tuminting dan Tumumpa
Pantauan kabarok.com di lokasi warga begitu antusias menerima kedatangan Yongkie Limen yang saat itu juga di dampingi istri tercinta Connie Rares yang juga anggota DPRD Kota Manado dari Fraksi Partai Golkar.
" Makase banyak Pak Yongkie dan Ibu Connie Rares yang sudah peduli dengan keberadaan kami, bantuan ini tentunya sangat membantu kami melewati masa masa sulit ini,"ujar seorang ibu di Timinting yang terdampak langsung bencana banjir ini.
Pada warga Yongkie Limen katakan untuk tidak melihat berapa besar atau banyaknya apa yang dia berikan,"intinya ini adalah bemtuk kepedulian dan keterbebanan atas musibah yang menimpa sebagian Kota Manado saat ini, " tukas Politisi yang.sudah 2 periode menjabat anggota DPRD Sulut ini.
Pada kabarok.com Yongkie katakan bahwa sebagai anggota DPRD Sulut tugasnya bukan hanya bicara dan menampung aspirasi masyarakat tapi juga harus turun langsung melihat kesulitan rakyat walaupun konsekwensinya harus merogoh kocek sendiri,"itukab bagian dari pelayanan pada masyarakat,"tukas Yongkie Limen
Adapun banjir yang melanda Manado, Sulawesi Utara, sejak 27 Januari 2023. Bencana alam tersebut menyebabkan ratusan rumah terendam air dan berdampak pada ribuan kepala keluarga (KK).
Selain itu, banjir bandang Manado itu juga mengakibatkan korban jiwa. Sesuai data
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado banjir terjadi di 40 titik yang tersebar di 25 kelurahan. Sembilan kelurahan di antaranya juga dilanda bencana longsor dan pohon tumbang.
"Laporan kejadian sementara pusat data informasi BPBD Manado (banjir di 25 kelurahan dan 9 titik longsor)," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Manado Angelina J Bajodo, dikutip dari detikSulsel, Jumat (27/1/2023).
Warga terdampak sudah dievakuasi. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.
"Yang lain ngungsi ke tempat yang aman, atau ke keluarga," lanjutnya.
Berikut ini adalah jumlah warga di pengungsian usai banjir dan longsor di Manado.
Kecamatan Tikala: 209 jiwa
Kecamatan Paal 2: 261 jiwa
Kecamatan Tuminting: 50 jiwa
Kecamatan Singkil: 460 jiwa
Kecamatan Wanang: 41 jiwa.
Menurut BPBD penyebab banjir dan longsor yang menerjang 31 kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara. Dilansir detikSulsel, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi hingga daerah aliran sungai (DAS) Danau Tondano meluap.
Berdasarkan data BPBD Manado hingga pukul 15.00 WIB, sebanyak lima orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Manado. Mereka terseret arus sungai dan tertimbun longsor. Berikut data kelima korban.
Data 4 Warga Kelurahan Kairagi Weru Lingkungan 2, Kecamatan Paal 2 tertimbun longsor:
Stansye Tomas (70)
Jemmy Moniaga (56)
Magdalena Soda (67)
Frizenli Arabaan (8)
Satu warga yang terseret arus sungai di Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken, adalah Agus Manumpil (62).
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (28/1/2023), ratusan rumah yang terendam banjir tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Sementara bencana longsor, berdampak pada 63 KK dan tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan di Manado. Berikut ini adalah data kerusakan banjir bandang Manado yang disertai tanah longsor.
400 rumah terendam banjir
53 unit rumah rusak
1 tempat ibadah rusak akibat longsor
(**/Oby)
Adapun banjir yang melanda Manado, Sulawesi Utara, sejak 27 Januari 2023. Bencana alam tersebut menyebabkan ratusan rumah terendam air dan berdampak pada ribuan kepala keluarga (KK).
Selain itu, banjir bandang Manado itu juga mengakibatkan korban jiwa. Sesuai data
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado banjir terjadi di 40 titik yang tersebar di 25 kelurahan. Sembilan kelurahan di antaranya juga dilanda bencana longsor dan pohon tumbang.
"Laporan kejadian sementara pusat data informasi BPBD Manado (banjir di 25 kelurahan dan 9 titik longsor)," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Manado Angelina J Bajodo, dikutip dari detikSulsel, Jumat (27/1/2023).
Warga terdampak sudah dievakuasi. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak banjir.
"Yang lain ngungsi ke tempat yang aman, atau ke keluarga," lanjutnya.
Berikut ini adalah jumlah warga di pengungsian usai banjir dan longsor di Manado.
Kecamatan Tikala: 209 jiwa
Kecamatan Paal 2: 261 jiwa
Kecamatan Tuminting: 50 jiwa
Kecamatan Singkil: 460 jiwa
Kecamatan Wanang: 41 jiwa.
Menurut BPBD penyebab banjir dan longsor yang menerjang 31 kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara. Dilansir detikSulsel, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi hingga daerah aliran sungai (DAS) Danau Tondano meluap.
Berdasarkan data BPBD Manado hingga pukul 15.00 WIB, sebanyak lima orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Manado. Mereka terseret arus sungai dan tertimbun longsor. Berikut data kelima korban.
Data 4 Warga Kelurahan Kairagi Weru Lingkungan 2, Kecamatan Paal 2 tertimbun longsor:
Stansye Tomas (70)
Jemmy Moniaga (56)
Magdalena Soda (67)
Frizenli Arabaan (8)
Satu warga yang terseret arus sungai di Kelurahan Pandu Lingkungan 3, Kecamatan Bunaken, adalah Agus Manumpil (62).
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (28/1/2023), ratusan rumah yang terendam banjir tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Sementara bencana longsor, berdampak pada 63 KK dan tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan di Manado. Berikut ini adalah data kerusakan banjir bandang Manado yang disertai tanah longsor.
400 rumah terendam banjir
53 unit rumah rusak
1 tempat ibadah rusak akibat longsor
(**/Oby)
COMMENTS