Pernyataan Tegas DR. Santrawan Paparang Usai Sidang Putusan Oleh Majelis Hakim PN Airmadidi

Minut,kabarOk.com - Dr Santrawan Paparang sebut Putusan Hakim pada pada Pada Sidang Putusan Selasa ( 22/5/2024) di PN Airmadidi, belum final.

Diketahui, delapan terdakwa pada perkara tindak pidana Pemilu di Kecamatan Likupang Barat, telah dijatuhi hukuman yang bervariasi oleh Majelis Hakim.

1. Saptono, 3 bulan 

2. Rusdianto, 5 bulan 

3. Riandy, 5 bulan 

4. Sahril, 3 bulan 

5. Axel, 3 bulan

6. Evgeny, 3 bulan 

7. Ferdinan, 1 tahun

8. Yardi 1 tahun.

Atas putusan tersebut, 4 terdakwa diantaranya mengajikan banding.

Mereka adalah Ferdinan, Yardi, Rusdianto, dan Rifandi.

Sangat beralasan menurut Paparang, selaku Penasehat Hukum mereka.

" Untuk mendapatkan suatu keadilan saat ini, sudah terbuka. Putusan hakim belum final, itu harus dikaji. Itulah sebabnya kami mengajukan keberatan banding. Dari sisi pemahaman kami sebagai Penasehat Hukum melihat itu gampang untuk dipatahkan." Beber Paparang saat diwawancara sejumlah media di Halaman Kantor PN Airmadidi.

Dijelaskanya, masing-masing punya persepsi yang berbeda. Menurut Paparang,  hakim punya persepsi yang terlalu jauh tentang tatanegara, dan melampaui batas kewenangannya.

" Kita sudah ingatkan, kami tidak akan main-main. Sarana untuk mengajukan laporan itu, dibenarkan secara internal. Makanya kami mengajukan dua perlawanan yaitu banding dan keberatan, mengenai pertimbangan hakim secara internal. Tidak ada lagi kekhwatiran bagi kita untuk mendapatkan keadilan, karena itu merupakan hak." Terangnya.

Pertimbangan hakim itu berdasarkan dari berkas perkara. Aneh dikatakan Paparang, dari berkas perkara sama persis dengan dakwaan dan  tuntutan jaksa.

" Tidak ada yang mengangkat fakta uang 50juta, uang 25 juta, itu tidak pernah terungkap dalam persidangan. Semua tidak pernah melihat ada uang di persidangan. Itu tafsiran hakim, karena para saksi tidak pernah melihat ada uang." Tandas Paparang. (Eba)