Manado-Aroma Sulut ikut berikan kontribusi pada kemenangan Indonesia 1-0 atas Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (25/03/2025).
Beredar video di YouTube dua figur penting berdarah Kawanua yakni Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan pemain naturalisasi Jordi Amat sempat terlibat pembicaraan singkat
Saat menyalami Presiden Prabowo, Jordi Amat mengaku asal Manado.
Walaupun dalam rekaman video tak terdengar jelas, namun kalimat Sulut Manado yang dikatakan Jordi Amat cukup menarik perhatian Presiden Prabowo.
"Jordi Amat,....pas Sulut Manado," ucap Jordi Amat saat bersalaman dengan Presiden Prabowo.
"Oya Oya, Ibu Manado?' tanya balik Presiden Prabowo yang berdarah Sulut dari Ibu tercinta asal Langowan Minahasa Almarhum Dora Marie Sigar.
"Yes," jawab Jordi Amat sambil tersenyum.
Presiden Prabowo memberikan dukungan moril pada Timnas Garuda sebelum laga melawan Bahrain, dengan menyalami satu persatu seluruh ofisial dan pemain.
Pemain naturalisasi itu ternyata memiliki darah keturunan Raja Siau di Sulawesi Sulut.
Bek Timnas Indonesia ini memiliki garis keturunan dua Raja Siau, Jacob Ponto (1850-1889) dan Manalang Doelag Kansil (1895-1908).
Manalang Doelag Kansil (MD Kansil) merupakan Raja Kerajaan Siau, Sulawesi Utara, yang memerintah tahun 1895-1908. MD Kansil memiliki lima orang istri.
Istri pertama Rachel Doali, kedua Abigael Ponto, ketiga Agustina Ponto, keempat Kadio dan kelima Bembeng. Dari Agustina Ponto ini terungkap bahwa silsilah Jordi Amat dari keturunan Raja.
Dari pernikahan dengan istri ketiga, Agustina Ponto, melahirkan anak bernama Francine Kansil. Francine atau Sien Kansil kemudian menikah dengan Villanueva, pria berkebangsaan Spanyol-Fillipina. Keduanya bertemu di Makassar karena pada saat itu Francine Kansil sedang menjalani pendidikan di Makassar.
Setelah menikah dan selesai menempuh pendidikan, Sien Kansil sempat bekerja di Makassar dan melahirkan anak pertama, Isje Villnueva sebelum akhirnya menuju Belanda memenuhi undangan dari Kerajaan Belanda.
Tahun 1950-an sebagian keluarga kerajaan Siau diundang ke kerajaan Belanda untuk sekolah/kerja/jalan-jalan, sebagian lama di sana, kata Pangeran Raja Siau John FE Suoth Kansil.
Di Belanda, anak kedua, Etty Villanueva kemudian lahir. Isje Villanueva menikah dengan Willie Maas, yang merupakan Direktur Utama Perusahaan Kereta Api Belanda pada saat itu. Keduanya memiliki anak bernama Jag Amat Maas. Jag kemudian menikah dengan Liran Amat Maas dan lahirlah Jordi Amat Maas.
Jordi merupakan anak pertama dari empat bersaudara, adiknya bernama Alex Amat Maas, Ines Amat Maas, dan Marc Amat Maas.
Selain cicit dari Raja Siau ke-17, MD Kansil, Jordi Amat juga merupakan keturunan dari Raja Siau ke-14, Jacob Ponto.
Agustina Ponto, istri ketiga dari MD Kansil atau ibu dari nenek Jacob, adalah putri dari Raja Siau Jacob Ponto yang melawan Belanda dan diasingkan ke Cirebon pada tahun 1888-1890.
Ya, karena Agustina Ponto kawin dengan paduka Raja Siau MD Kansil dan Agustina Ponto adalah putri dari Raja Siau Jacob Ponto yang melawan Belanda dan diasingkan ke Cirebon pada tahun 1888-1890, tutur Pangeran Raja Siau John FE Suoth Kansil yang juga masih cucu atau cicit bersaudara dengan Jordi.
Sebagai pemain sepak bola, Jordi Amat tidak hanya mampu bermain sebagai bek tetapi juga bisa berperan sebagai gelandang bertahan.
Kombinasi darah Indonesia-Spanyol dan latar belakang keluarga bangsawan memberikan warna tersendiri dalam karir dan kehidupan pribadinya. Meski lahir dan besar di Spanyol, Jordi Amat tetap menjaga hubungan dengan tanah leluhurnya di Indonesia.
Perjalanan karir sepak bolanya dimulai dari akademi sepak bola di Spanyol hingga akhirnya membawanya bermain di berbagai klub profesional.
Sedang kariernya di Timnas diawali saat dipanggil Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Setelah melalui berbagai proses, akhirnya Amat merampungkan proses naturalisasinya pada November 2022.
Eks pemain Swansea City itu mengambil sumpah sebagai Warga Negara Indonesia di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta bersamaan dengan pemain KAV Mechelen, Sandy Walsh.
Amat melakoni laga debutnya di skuad Garuda pada 23 Desember 2022. Dirinya pun masuk skuad Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2022. Namun, di ajang tersebut skuad asuhan Shin Tae-yong harus gugur di babak semifinal kontra Vietnam.
Sedangkan karier Amat di level klub terbilang cukup apik untuk level Timnas Indonesia. Ia sempat menimba ilmu sepak bola di berbagai tempat, dari C.F. Canet de Mar dan RCD Espanyol.
Amat memulai debut profesionalnya saat bermain di tim senior RCD Espanyol pada musim 2009/2010. Di saat itu, tim berjuluk Los Periquitos itu diasuh oleh salah satu pelatih terbaik asal Argentina, Mauricio Pochettino.
Lalu, pada musim 2012/2013 Amat sempat dipinjamkan ke Rayo Vallecano selama semusim.
Selama semusim main di klub yang kini diperkuat Radamel Falcao itu ia mampu mencatatkan 58 kali bermain, termasuk 27 laga Liga Spanyol.
Menariknya, di saat Amat memperkuat Rayo Vallecano, ia sempat menjadi lawan dua mega bintang sepak bola, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Pertemuan Amat versus Cristiano Ronaldo terjadi di laga pekan ke-5 Liga Spanyol.
Laga yang berakhir kemenangan Real Madrid 0-2 itu, CR7 mencetak gol kedua El Real usai Amat melakukan pelanggaran handsball di kotak penalti.
Lalu, Amat berkesempatan untuk melawan Lionel Messi dan Barcelonanya di laga pekan ke-9 Liga Spanyol. Di laga yang dihelat di kandang Rayo Vallecano itu, skuad asuhan Paco Jemez dilibas dengan skor telak 0-5.
Setelah itu, Amat sempat melanjutkan kariernya ke Liga Inggris pada musim 2013/2014. Pemain bertinggi 1,85 m ini memilih Swansea City sebagai pelabuhan selanjutnya.
Selama empat musim membela klub berjuluk The Seagulls itu, Amat mampu bermain 72 kali, termasuk 42 laga Liga Inggris.
Posisi terbaiknya bersama klub yang membela Swansea Stadium itu adalah peringkat ke-8 klasemen Liga Inggris musim 2014/2015.
Selain berkarier di Spanyol dan Inggris, Amat sempat main di Liga Belgia bersama klub KAS Eupen. Eks pemain RCD Espanyol itu memperkuat klub tersebut pada musim 2019 hingga 2022.
Setelah dirasa cukup merumput di Benua Biru, Amat memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Liga Super Malaysia bersama klub Johor Darul Ta'zim. Ia pindah dengan status bebas transfer.
Bergabung sejak musim 2022, Amat berhasil mempersembahkan empat trofi, di antaranya satu Liga Super Malaysia, Piala Malaysia, Piala Super Malaysia, dan Piala FA Malaysia.
Sebelum main di Timnas Indonesia, Amat ternyata sempat membela Timnas Spanyol di beberapa kelompok umur, seperti U-17, U-19, U-20, dan U-21.
Penampilan terbanyaknya saat memperkuat tim muda La Furia Roja, yakni di level U-21 dengan 16 laga. (*/if)
COMMENTS